Setelah
lelah dengan rutinitas selama setahun, hari ini aku bisa melepaskan semua kepenatan
dengan bertemu mereka, manusia-manusia yang berarti bagiku. Jauh, namun dekat
di hati, yang setia mendengar keluh kesahku selama setahun melalui telepon
seluler. Sheila, Nadia, Kiki.
Selain
mereka, ada juga seorang sahabat yang pernah selalu ada untukku. Sekarang aku
tidak pernah komunikasi dengannya. Bukan karena dia sombong atau aku yang
sombong, tapi karena kami sama-sama fokus dengan apa yang kami cita-citakan.
Sahabat yang pernah dikagumi oleh ketiga sahabatku. Adit namanya.