Minggu, 20 November 2016

Hijau dan Gradasi




Laras. Aku mengenalnya dari temanku pada awal tahun 2014. Sejak hari pertemuan pertama kami di bangku putih biru, aku sudah jatuh hati kepadanya. Pertemuan memalukan. Ia menegurku karena melihat resleting celanaku terbuka. Ah, kalau mengingat itu, aku malu sekali.
Laras bukanlah gadis seperti biasanya. Dia cantik, matanya yang sipit selalu memancarkan keceriaan. Dia kecil, seperti anak-anak. Walau begitu, kekanak-kanakannya lah yang membuatku jatuh hati padanya. Kalau kata teman-temanku, “Laras cantik banget. Bodynya aduhai, punya aset masa depan lagi”. Tetapi bukan itu yang membuatku tertarik padanya. Auranya yang memancarkan warna hijau solid, penuh kasih sayang. Jika suatu hari nanti aku menjalin hubungan dengannya, dia pasti akan sangat menyayangiku.

Menemui Mey 2022

  Ruang persegi yang kecil dan gelap. Aku tidak asing dengan tempat ini. Tempatku menangis, tertawa, mengerjakan skripsi, dan tempatku tidak...