Kamis, 17 Februari 2022

Hai, Matahari.

 

Aku menyebutnya matahari. Seorang teman baik yang hobinya membakar semangatku. Ia sangat berapi-api dengan ambisi. Dan biasanya orang yang dekatnya pun akan jadi manusia yang sangat bersemangat dan berambisi. “Semangat, Mey,” kata-kata yang selalu terucap dari mulutnya setelah kami bercerita panjang lebar. Selalu itu, kayak gak ada kata-kata lain. 

Dia teman bercerita yang baik, dulu. Ya, dulu. Sekarang? Dia hanya penonton setia storyku. Teman satu grup WA yang bertegur sapa saat ulang tahun dan hari besar saja. Itupun bertegur sapanya di dalam grup. Tidak pernah bertegur sapa melalui personal chat lagi. Hampir menjadi orang asing. Mungkin beberapa bulan lagi, kita lihat saja. 

Kemarin, ia mampir ke berandaku. Menunjukkan solidaritasnya sebagai teman. Lalu, tidak lama setelah itu, dia muncul dengan senyum khasnya bersama dengan lagu sedih kesukaannya. Lagu perpisahan sementara. Lagi dan lagi tentang perpisahan sementara.  

Tentangnya masih menjadi rahasia. Hobinya menjadi manusia yang menyedihkan, padahal dia matahari. Dia terluka, tapi dia tidak menyadarinya. Dia temanku, akan selalu menjadi temanku. 

Hai, matahari. Tetap hidup dengan segala ambisimu, ya. Di belahan bumi manapun kamu berada, tetaplah hidup seperti matahari yang siap memberi cahaya untuk orang sekitarmu dan selalu membakar semangat orang yang patah hati. 

Yogyakarta, 16 Februari 2022

ditulis saat mendengar lagu kesukaannya.


Kamis, 10 Februari 2022

Iseng - Iseng

 



Jadi gambar di atas adalah cuplikan dari karyaku pada kompetisi menulis skenario 2021 silam. Namanya kompetisinya Maxscript Class 2021 yang diadakan oleh Maxstream & Wahana Edukasi.

Aku yang dari dulu cuma bisa menuliskan isi kepala saja eh ternyata bisa menulis skenario juga. Jatuh cinta dengan dunia kepenulisan sejak SMP. Sudah sebelas tahun, tapi belum jadi penulis. Ya, gapapa. 

Awalnya menulis cuma jadi pelarian saat lagi penat dan berantakan, tapi sekarang rasanya pengen jadi penulis beneran, deh. Belum tahu sih, mau jadi penulis novel atau penulis skenario, ya intinya mau jadi penulis. 

Jadi mau cerita keisengan tahun lalu. Iseng ikut kompetisi menulis skenario. Iseng aja, eh ternyata sampai jadi Top 10 Finalist. Akhirnya, untuk pertama kalinya, hobi menulisku menghasilkan uang dan dihargai lebih banyak orang.

Kita gak pernah tahu kalau gak kita coba. Sebenarnya, sebelum iseng ikut kompetisi menulis skenario, udah beberapa kali coba ikut kompetisi menulis novel, tapi belum rezeki. Belum coba kirim karya ke penerbit, sih. Tapi mungkin nanti akan dicoba. 

Senang, bersyukur, dan bangga sama diri sendiri karena udah berani iseng ikut kompetisi dan berani berjuang sampai akhir. Hal yang paling membanggakan bukan karena masuk Top 10 Finalist, dan hadiahnya, tapi karena bisa belajar dan diskusi langsung sama orang-orang keren di industri film seperti mbak Gina S. Noer, mas Salman Aristo, mas Arief Ash Shiddiq, mas Yandi Laurens, dan mas Eka Kurniawan. Waw, jadi pengalaman yang gak bakal terlupakan pokoknya. 

Selesainya Maxscript Class 2021 gak berarti selesai juga perjalanan menulisku. Selesai Maxscript Class 2021 adalah awal dari perjalanan menulisku, khususnya menulis skenario. Masih terus belajar, dan mengasah diri dalam dunia kepenulisan. 

Oh ya, jangan lupa mampir ke akun kwikku, ya. Disana aku menulis cerita fiksi. Tenang, baca ceritanya masih gratis, kok. Hehe.  Ini linknya :https://www.kwikku.com/meysam.

Menemui Mey 2022

  Ruang persegi yang kecil dan gelap. Aku tidak asing dengan tempat ini. Tempatku menangis, tertawa, mengerjakan skripsi, dan tempatku tidak...