Kamu terluka. Adalah luka yang
disembunyikan oleh kedua orangtuamu selama bertahun-tahun. Surgamu telah
berubah menjadi neraka. Rumahmu bukan lagi rumah untuk berpulang. Tidak ada
kedamaian di sana. Tidak ada keharmonisan. Hanya ada ketidakpercayaan,
kecurigaan, dan perselisihan yang berulang-ulang. Kamu pun pergi menyelami
kesucian yang pernah kamu mimpikan di masa kecil. Kamu berjuang sendiri di sana,
seolah-olah menutup mata dan telinga akan apa yang terjadi di rumahmu.
Tidak teman. Itu tidak benar.
Kamu bukan lagi anak kecil. Tahun depan kamu sudah berkepala dua. Sudah
sepantasnya kamu berbicara. Mengatakan kebenaran kepada mereka. Membawa damai
ke rumahmu. Menyatukan yang hampir terpecah bela. Kamu berhak atas itu. Namun, aku terlambat. Kamu sudah menyelaminya terlalu dalam. Kamu hilang di
kedalaman mimpimu.
Berjuanglah! Selami lebih dalam
lagi sampai kamu menemukan apa yang kamu cari. Namun, kalau suatu hari nanti,
kamu menyadari apa yang terjadi di rumahmu, kembalilah. Jangan sungkan untuk
menangis dan berkata, “buat apa aku menjadi suci kalau aku mengabaikan rumahku?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar