Minggu, 24 Januari 2021

Penyembuh yang tak Sembuh




“Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan.”-Markus 15:31

Menurutku, ayat di atas merupakan penggambaran manusia pada umumnya. Sering sekali kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri ketika sedang dalam masalah, tetapi kita sering menyelamatkan orang lain ketika dalam masalah. Kita bisa membantu teman kita untuk keluar dari masalahnya, tetapi kita tidak bisa keluar dari masalah kita sendiri.

Selama ini, aku selalu beranggapan kalau aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri, tidak butuh bantuan orang lain. Aku memendamnya, menganggapnya sudah selesai, melupakannya, mencari pelarian. Sampai di satu titik, masalah itu beranak pinak, semakin rumit sampai aku tidak tahu akar masalahnya ada di mana.

Dulu, aku mengira masalah terbesarku adalah kehilangan sosok bapak. Ternyata tidak. Masalahku adalah kejadian-kejadian setelah kepergian bapak. Banyak yang berubah, banyak yang pergi, banyak yang hilang. Bahkan, aku sempat kehilangan mimpiku, kehilangan kepercayaan sama Tuhan.

Sebenarnya, aku sudah sadar tentang semua masalah-masalah itu, yang membuatku hebat mencari pelarian, tanpa pernah berpikir untuk ikhlas menerimanya. Ada beberapa masalah yang sudah berhasil kuterima keberadaannya, tetapi lebih banyak lagi yang masih belum kuterima.

Aku sadar, terlalu banyak yang kulupakan selama ini, terlalu banyak yang luput dari pemikiranku. Aku terlalu asyik berlari, tanpa ingin berdamai. Pertanyaan yang paling sering muncul di kepalaku adalah, “bagaimana caranya untuk menerima?” Pertanyaan yang jawabannya gak cuma, “sibuk-in diri kamu, capek-in diri kamu.” Jawabannya lebih dari itu, yaitu, “ikuti prosesnya, izinkan Tuhan menjadi penyembuh melalui tangan-tangan manusia yang Ia kirim ke hidupku karena aku tidak pernah bisa sembuh sendiri, aku butuh penyembuh untuk sembuh.” Semua penyembuh begitu, akan selalu butuh penyembuh untuk sembuh dari lukanya.

 Yogyakarta, Agustus 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menemui Mey 2022

  Ruang persegi yang kecil dan gelap. Aku tidak asing dengan tempat ini. Tempatku menangis, tertawa, mengerjakan skripsi, dan tempatku tidak...