Kamu hilang, entah dimana.
Hilangmu meninggalkan tanya. Tanya yang jawabannya menimbulkan tanya lainnya,
hingga pada akhirnya hilangmu selalu menjadi pertanyaan besar di kepalaku.
Awalnya hanya kenapa kamu hilang sampai
kepada pertanyaan apakah kamu rindu aku.
Kupikir, kamu hilang dan
tenggelam. Hilang untuk memulihkan luka yang pernah kita goreskan. Tenggelam
dalam rutinitas pemulihan yang membosankan. Kupikir, tidak apa kalau kamu
hilang untuk pemulihanmu.
Dan nyatanya kamu tidak pernah
benar-benar hilang. Kamu tidak lupa. Hanya saja, sudah waktunya bagi kita
memulikan luka yang pernah kita gores. Tidak sebentar memang, tapi kalau tidak
dipulihkan, luka itu akan menjelma tangis tak berujung karena kehilangan yang
sebenarnya.
Bosan itu manusiawi, namun jangan
sampai karena kebosanan itu kamu tidak bisa menikmati hidupmu. Berjuanglah.
Disini, aku juga berjuang, untuk diriku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar