Selama bumi yang kamu injak sama
dengan bumi yang kuinjak, aku tidak akan bisa mengakhiri kisah kita. Masih banyak
rindu yang akan kuceritakan dan tidak bisa kusampaikan langsung padamu. Rindu adalah
rasa yang paling abadi di hatiku. Tetapi, kamu tidak usah khawatir. Rinduku ini
tidak menuntut untuk memilikimu. Dia tahu diri. Rinduku hanya menuntut rindu
darimu, kalau kamu sudi. Kalau tidak, biarlah. Rinduku hebat, tidak pernah
menangis meskipun kamu tidak menghiraukannya.
Kamu juga tak perlu khawatir.
Rinduku juga tidak menuntut temu di akhir tahun. Dia hanya rindu dalam diam,
tenang, dan damai bersama malam. Dengan temu atau tanpa temu, dia menjadi teman
setiaku. Dia tak pernah bosan mendengarkan perjalanan hidupku yang selalu ada
kamu, padahal kamu tidak pernah ada untukku. Hah, lucu. Hanya rindu yang tahu,
betapa aku mencintaimu, dan betapa berharganya kamu untukku.
Kemarin, saat aku mengunjungi ‘rumah’ , aku meninggalkan satu rindu di sana. Kutitipkan dia pada semesta yang
menjaga ‘rumah’. Rindu itu untukmu. Suatu hari, jika kamu
menemukannya di sana, ambillah dia. Jadikan dia teman setiamu. Mungkin melalui
dia, kamu akan tahu betapa kamu sangat berharga bagiku. Jangan lupa, jaga dia
seperti kamu menjaga barang yang sangat berharga bagimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar